Judul : Jika Suatu Saat Nanti Kau Menjadi Ibu Patutlah Kau Meneladani Ibu Ini
link : Jika Suatu Saat Nanti Kau Menjadi Ibu Patutlah Kau Meneladani Ibu Ini
Jika Suatu Saat Nanti Kau Menjadi Ibu Patutlah Kau Meneladani Ibu Ini
Jadilah seperti Ummu Sufyan. Wanita yang tidak dikenal, tapi melahirkan tokoh paling terkenal di masanya, yaitu Sufyan ats-Tsauri. Meski suami telah mendahului ke alam baka, tapi Ummu Sufyan tetap tegar membesarkan anaknya. Bukan untuk sekadar bisa mengeja dunia, tapi untuk menjadi seorang yang luar biasa.

Illustrasi gambar dari google
Sufyan kecil sudah mengerti arti berbakti. Meski cintanya pada ilmu begitu tinggi, tapi dia tahu diri. Ibu yang bekerja hanya sebagai penenun dan menafkahi beberapa anak tidak mungkin dibebani lagi.
Tapi di tengah kebimbangannya itulah sang ibu tampil bicara, “Nak, tuntutlah ilmu. Dengan alat tenun ini, ibu akan mencukupi semua kebutuhanmu (sa akfika bi mighzaly).”
Ummu Sufyan memang luar biasa. Dilansir dari akademisiroh.com Tidak hanya menyemangati anaknya dan bekerja. Perhatian dan nasihat-nasihat berharganya pun terus mengalir mengiringi perjalanan anaknya menimba ilmu.
Di masa-masa tertentu, sang ibu mengevaluasi belajar Sufyan seraya berkata, “Nak, jika engkau telah mempelajari 10 masalah, maka berhentilah sejenak. Rasakan olehmu, apakah pelajaranmu selama ini telah membuatmu semakin takut kepada Allah, memberimu ketenangan, dan menjadikanmu tawadhu? Jika tidak, berarti pelajaranmu itu tidak berguna, bahkan justru berbahaya.”
Alhasil, jadilah seorang Sufyan ats-Tsauri yang dikatakan oleh Abdullah bin Mubarak: “Aku tidak menemukan orang di seluruh penjuru bumi ini yang lebih alim dari Sufyan.”
Sufyan yang selalu dikejar-kejar oleh penguasa untuk diangkat sebagai pejabat tinggi negara. Tapi sekalinya dia menghadap Khalifah al-Mahdi, Sufyan malah berkata: “Wahai Amirul Mu’minin, jangan lagi memanggilku sampai aku sendiri yang mau datang. Dan jangan pernah memberiku sesuatu sampai aku sendiri yang minta padamu.”
Sumber : http://www.wajibbaca.com/2016/10/jika-suatu-saat-nanti-kau-menjadi-ibu.html

Illustrasi gambar dari google
Sufyan kecil sudah mengerti arti berbakti. Meski cintanya pada ilmu begitu tinggi, tapi dia tahu diri. Ibu yang bekerja hanya sebagai penenun dan menafkahi beberapa anak tidak mungkin dibebani lagi.
Tapi di tengah kebimbangannya itulah sang ibu tampil bicara, “Nak, tuntutlah ilmu. Dengan alat tenun ini, ibu akan mencukupi semua kebutuhanmu (sa akfika bi mighzaly).”
Ummu Sufyan memang luar biasa. Dilansir dari akademisiroh.com Tidak hanya menyemangati anaknya dan bekerja. Perhatian dan nasihat-nasihat berharganya pun terus mengalir mengiringi perjalanan anaknya menimba ilmu.
Di masa-masa tertentu, sang ibu mengevaluasi belajar Sufyan seraya berkata, “Nak, jika engkau telah mempelajari 10 masalah, maka berhentilah sejenak. Rasakan olehmu, apakah pelajaranmu selama ini telah membuatmu semakin takut kepada Allah, memberimu ketenangan, dan menjadikanmu tawadhu? Jika tidak, berarti pelajaranmu itu tidak berguna, bahkan justru berbahaya.”
Alhasil, jadilah seorang Sufyan ats-Tsauri yang dikatakan oleh Abdullah bin Mubarak: “Aku tidak menemukan orang di seluruh penjuru bumi ini yang lebih alim dari Sufyan.”
Sufyan yang selalu dikejar-kejar oleh penguasa untuk diangkat sebagai pejabat tinggi negara. Tapi sekalinya dia menghadap Khalifah al-Mahdi, Sufyan malah berkata: “Wahai Amirul Mu’minin, jangan lagi memanggilku sampai aku sendiri yang mau datang. Dan jangan pernah memberiku sesuatu sampai aku sendiri yang minta padamu.”
Demikianlah Artikel Jika Suatu Saat Nanti Kau Menjadi Ibu Patutlah Kau Meneladani Ibu Ini
Sekianlah artikel Jika Suatu Saat Nanti Kau Menjadi Ibu Patutlah Kau Meneladani Ibu Ini kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Jika Suatu Saat Nanti Kau Menjadi Ibu Patutlah Kau Meneladani Ibu Ini dengan alamat link https://viralislami12.blogspot.com/2014/06/jika-suatu-saat-nanti-kau-menjadi-ibu.html
0 Response to "Jika Suatu Saat Nanti Kau Menjadi Ibu Patutlah Kau Meneladani Ibu Ini"
Posting Komentar